Rabu, 27 Juni 2012

Final: Pilkada Kota Kupang 2012-2017


27 Juni 2012, adalah hari pemilihan putaran kedua Walikota Kupang Provinsi Nusa Tengggara Timur. Di saat Ibu Kota Indonesia sedang dalam tahap persiapan Pilkada Provinsi DKI, maka di Kota Kupang telah melalui tahap akhir proses pemilihan Walikota dan Wakil Walikota periode 2012-2017. Tidak bermaksud membandingkan antara Jabatan Gubernur DKI Jakarta dengan Jabatan Walikota di sebuah kota sedang bertumbuh di tenggara Indonesia. Namun dari proses demokrasi yang berjalan dapat dilihat sebuah kesamaan dinamika politik masyarakat yang seiring bertumbuh dalam aras pemilihan langsung pimpinan daerah. Dalam sejarah, Kota Kupang telah melangsungkan dua kali pemilihan kepala daerah secara langsung dan khusus kali ini berlangsung hingga putaran ke-II.

Pemilihan kedua kali ini berawal dari putaran pertama yang berlangsung 1 Mei 2012 lalu, dengan menempatkan dua kandidat yaitu pasangan Jefri Riwu Kore - Kristo Blasin (Jeriko) dan Jonas Salean - Hermanus Man (Salam), yang berhak melanjutkan ke putaran kedua yang berlangsung hari ini, 27 Juni 2012. Kedua hari pemilihan merupakan hari libur, setidaknya merupakan libur politik dalam skala lokal. Libur yang memberikan kesempatan pendidikan politik bagi masyarakat Kota Kupang. Menarik juga di saat putaran kedua ini, berbeda dan tidak lagi semarak seperti pada putaran pertama yang penuh dengan hingar bingar kampanye. Mulai dari penuhnya iklan koran hingga terpampang baligho besar di sudut-sudut jalan strategis. Rentang jarak yang hampir dua bulan ini digunakan bukan lagi dengan sosialisasi eksternal, namun lebih pada konsolidasi internal, sehingga glamaor pilkada tahap ke dua kurang terlihat.



Pemilihan walikota adalah sebuah urgensi penting bagi perkembangan sebuah kota. Walikota menjadi sebuah posisi strategis dalam menentukan kebijakan pembangunan kota ke arah yang lebih baik. Walikotalah yang diberikan kesempatan atau mandat memimpin oleh warga kota untuk menentukan bagaimana wajah Kota Kupang dalam 5 (lima) tahun ke depan. Sehingga walikota yang terpilih harus memiliki keberanian untuk mengurai simpul-simpul yang menghambat pertumbuhan sebuah kota. Kepemimpinan harus memberikan regulasi dan fasilitasi terhadap stakeholder kota untuk dapat mencapai pemenuhan pelayanan maksimal yang berujung pada kesejahteraan baik secara material maupun spiritual. Walhasil walikota merupakan jabatan prestisius, namun dibaliknya tersimpan tanggung jawab besar.

Berdasarkan informasi terakhir yang saya peroleh dari Inside Survey Indonesia, hasil sementara quick count di 610 TPS yang tersebar di 51 kelurahan Kota Kupang, memberikan hasil JERIKO 66.627 (43,24 %) suara dan SALAM 87.452 (56.76 %) suara dari 154.079 suara yang sah. (*)


Pukul 20:00
Kupang, 27 Juni 2012
©daonlontar.blogspot.com


Baca Juga:




comments

Catatan....!!!

Menulis bukan bakat, tetapi kemauan. Dalam kisah setiap orang pasti akan menuliskan apa ada yang ada di pikiran dan perasaannya.. Secara perlahan menulis mengantarkan seseorang menuju pencerahan, karena menulis membuat orang membaca dan sebaliknya membaca membuat orang menulis. Menulis merupakan pembelajaran, dan tidak hanya sekumpulan kalimat tetapi merupakan sekumpulan nilai dan makna. Kini cara menulis tidak lagi menggunakan pahat dan batu, tongkat dan pasir atau dengan kemajuan teknologi tidak lagi dengan tinta dan kertas tetapi sudah beranjak pada keyboard dan screen. Banyak kisah dan sejarah masa lalu yang tidak terungkap, karena tak ada yang mencatatnya atau bahkan lupa untuk mencatatnya. Mengutip kalimat singkat milik Pramoedya Anantatoer, “hidup ini singkat, kita fana, maka aku akan selalu mencatatnya! Agar kelak abadi di kemudian hari…” Catatan adalah sebuah kesaksian dan kadang juga menjadi sebuah pembelaan diri. Seseorang pernah memberiku sebuah diary, dengan sebuah catatan yang terselip. Kelak aku akan mengembalikannya dalam keadaan kosong karena aku telah mencatatnya di sini….!!!


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
;